Jumat, 07 Juni 2013

keindahan hidup

Berfikir, inti dari keindahan hidup

REP | 04 March 2013 | 18:00 Dibaca: 162   Komentar: 0   0
Kehidupan ini terlalu indah untuk di kutuk, dan keindahan itu juga menjadi terlalu hina untuk di uangkan, apalagi jika harus menjual keindahannya hanya demi cinta, karena cinta bukan untuk diperjual belikan, melainkan untuk melengkapi keindahan hidup itu sendiri. Cinta ada dalam semua segi kehidupan.
Jika cinta menjadi barang dagangan, maka sebenarnya itu bukanlah cinta, hanya sekedar kepentingan yang diselundupkan untuk mendapatkan keuntungan. Begitu sulitkah untuk mengenal apa hakikat cinta sebenarnya? Lalu apakah cinta sejati itu ada?
Jika cinta sejati itu ada, lalu sampai kapan ia akan menjadi sejati? Pada kenyataannya dalam percintaan sering terjadi pertengkaran dan kecemburuan yang disebabkan ketidak percayaan dari salah satu atau kedua belah pihak? Kebenarannya, Cinta sejati tetap akan menjadi sejati selama kepentingan satu dan pihak lainnya saling terpenuhi.
Jadi, apa bedanya cinta dengan bisnis? Bukankah kita ingin sama-sama mencari keuntungan dalam hal keduanya?  Jika berbicara tentang keuntungan, bukankah dalam semua segi kehidupan kita memang menginginkan keuntungan?   Yang berarti bahwa kehidupan ini adalah bisnis, dan juga cinta, yang memiliki konsep yang sama dan tidak bisa dipisahkan?
Yah, cinta hadir untuk mengindahkan kehidupan, dan kehidupan menjadi indah jika kebutuhan kita dan lingkungan terpenuhi. Yang menjadi pembeda dalam hal ini untuk kehidupan adalah bagaimana kita saling mengerti kebutuhan satu sama lain terutama mengerti pihak lain bukan hanya diri sendiri, dan mengkomunikasikannya dengan baik. Agar semua pihak merasa senang, dan semua pihak menjadi tenang.
Hakikatnya, manusia begitu lemah dalam hal bagi-membagi, ternyata begitu sulit untuk dapat mengerti dan memahami pemikiran pihak lain, yang sering kali berakibat ingin mendapatkan keuntungan sendiri, bahkan kita tidak sadar bahwa kita telah menyakiti lingkungan kita dan orang-orang terdekat, karena kita memang tidak memikirkannya, hanya memikirkan keuntungan sempit untuk diri sendiri. Jika demikian, lalu bagaimana kita berharap mendapatkan keindahan kehidupan? Sedangkan kita “ternyata” belum berfikir dan menggunakan akal dengan baik.
Kata-kata klasik yang bagitu sulit di tafsirkan, “perbedaan manusia dengan makhluk lainnya adalah pada akalnya”. Seberapa hebatkah kontrol akal itu? Sehingga membuat manusia menjadi sangat mulia, tentu jika ia menggunakannya dengan baik bukan? Yah, begitulah misteri hidup. Tuhan telah terlebih dahulu merencanakan apa yang belum kita fikirkan, mungkin anak cucu dan keturunan kita yang kelak akan dapat menjawabnya secara lebih detil, yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita dapat terus berfikir menggunakan akal tersebut dengan sebaik-baiknya, agar kehidupan menjadi lebih indah dengan kehadiran kita di muka bumi ini, karena ternyata kebahagiaan itu ada ketika kita berfikir dan menggunakan akal dengan baik. Karena berfikir merupakan inti keindahan hidup manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar