Masa remaja adalah masa-masa paling indah. Apalagi, masa-masa indah itu
dijalani di sekolah. Alhasil, masa-masa indah itu akan sangat sempurna.
Menyenangkan. Masa remaja penuh dengan hingar-bingar energi semangat
dan cita-cita. Sehingga, tak heran jika sejumlah orang bijak mengatakan,
masa remaja adalah kehidupan penuh aroma surga. Salah satu yang sering
menjadi cerita mengesankan waktu masa remaja adalah persoalan
cinta-kasih. Remaja yang dihinggapi perasaan cinta ini akan buta (love
is bland). Mereka akan melakukan apa saja demi cinta.
Kedahsyatan
cinta di usia remaja ini terekam dalam novel berjudul Cotton Candy
Love: Pangeran Gula Kapas dan Putri Balerina ini. Karya sastra dengan
latar usia remaja ini menambah perbendaharaan tentang persoalan cinta
remaja dewasa ini. Pembaca akan semakin memahami seluk beluk dunia
remaja dengan euforia penuh dengan suka cita. Lewat penampakan sejumlah
tokoh dalam kisah ini, kekuatan cinta seperti mampu mengalahkan
segalanya.
Seperti kebanyakan karya sastra lainnya, novel ini
diawali dengan konflik para tokoh. Sessa, salah seorang gadis berwajah
imut memulai perjalanan cintanya sejak awal masuk di Sekolah Menengah
Atas (SMA). Sessa jatuh hati kepada temannya sendiri yang bernama Ezra.
Namun, cinta Sessa tak kesampaian. Sebab, ketika rasa cinta itu tumbuh,
cowok idamannya pindah sekolah. Sehingga, apa yang Sessa bayangkan sejak
awal hilang begitu saja. Separuh nafasnya seperti lenyap.
Gagal
dalam meraih mimpi-mimpi cinta, memang menyakitkan. Sakitnya bisa tidak
pernah sembuh-sembuh. Menyiasati kegalauan dalam dirinya Sessa
mengikuti sejumlah kegiatan prospektif di sekolahnya. Mulai dari
mengikuti kegiatan kursus, bimbingan khusus mata pelajaran sampai
kegiatan ekstrakurikuler. Kekacauan hati Sessa terobati dengan sejumput
kegiatan yang diikuti. Dia menemukan dunia baru karena dalam kelompok
kegiatan yang diikuti banyak teman. Sahabat yang selalu memberikan
masukan nasehat. Ada Agta, Nala dan teman-teman pengurus OSIS lainnya.
(hlm. 5-30)
Sessa seperti kembali menemukan gairah hidupnya.
Dia mencoba bangkit, memperbaiki kegamangan dalam hidupnya. Di tempat
kegiatan itu, sejumlah teman-teman Sessa mulai memberikan motivasi
semangat. Gadis belia ini tak mau ambil pusing dengan tetek bengek
cinta. Sessa seperti terkonsentrasi terhadap semua kegiatan yang lebih
bersifat pendidikan. Namun, kekuatan cinta memang hebat. Meski
disembunyikan, kalau takdir cinta sudah menginginkan maka tak akan bisa
dibendung lagi.
Sessa, yang diberi julukan putri Balerina
akhirnya bertemu dengan pangeran gula kapas (Ezra) kembali. Ternyata
selama ini, Ezra memendam rasa cinta itu setinggi langit. Dalam suatu
kesempatan, Sessa dipertemukan oleh bunda cinta. Ezra dan Sessa kembali
bisa menemai rasa cinta sebagaimana waktu masih kecil dulu. Bedanya, di
usia mereka yang sudah remaja kekuatan cinta semakin kuat dan mantap
dalam diri mereka berdua.
Selain mengupas tentang alur kisah
cinta anak remaja, novel ini juga bercerita tentang jalinan
persahabatan. Ikatan persahabatan ini menjadi ajakan moral kepada semua
generasi bangsa untuk memperkuat ikatan persatuan dan kesatuan. Sebab,
rasa solidaritas yang kuat akan bisa melerai dana menghidari sentiment
dan permusuhan. Puncaknya, seperti amanat novel ini kehidupan akan
dipenuhi dengan rasa cinta penuh kedamaian. (hlm 40-60)
Novel
ini sangat inspiratif. Sehingga, kehadiran karya ini patut mendapat
apresiasi hangat. Selaian ulasan dalam novel ini sederhana, amanat yang
terkandung juga kuat. Selamat membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar